Tampilkan postingan dengan label Kaos. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kaos. Tampilkan semua postingan

Membangun Brand Kaos Sendiri dari Nol: Cerita UMKM yang Menginspirasi

 



Membangun sebuah brand kaos dari nol bukanlah hal yang mudah, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang seringkali terbatas dari segi modal, pengalaman, maupun akses pasar. Namun, justru dari keterbatasan inilah banyak cerita inspiratif bermula kisah perjuangan, kreativitas, dan tekad kuat dalam merintis usaAha dari bawah hingga mampu berdiri tegak di tengah kompetisi industri fashion.

🎽 Minimalist vs Retro – Siapa Jawaranya di 2025?

 


Tren fashion terus berubah dari tahun ke tahun. Namun di 2025, ada dua gaya yang mendominasi dunia kaos print: gaya minimalis yang simpel dan bersih serta gaya retro yang penuh warna dan nostalgia. Keduanya punya penggemar fanatik dan keduanya menawarkan keunikan tersendiri. Nah, siapa juaranya di 2025? Mari kita bahas!

Kenapa Baju Bisa Bau? Ini Dia Fakta yang Jarang Kamu Tahu!

Berikut Simak Penjelasannya

 Pernah nggak sih, kamu pakai baju baru tapi kok cepat banget bau? Atau baju yang disimpan lama di lemari malah beraroma nggak enak? Jangan buru-buru nyalahin cuaca atau AC kantor, karena ternyata ada banyak faktor yang bisa bikin baju jadi bau. Yuk, kita bongkar satu-satu faktanya!





1. Keringat dan Bakteri: Kombinasi yang Menyengat

Tubuh kita memproduksi keringat untuk mengatur suhu. Tapi tahukah kamu? Keringat itu sebenarnya nggak berbau. Yang bikin bau adalah ketika keringat bercampur dengan bakteri di kulit, lalu menempel di baju. Apalagi kalau bajunya jarang dicuci, wah… siap-siap aja jadi sumber bau.

“Bakteri seperti Corynebacterium dan Staphylococcus hominis berperan besar dalam memecah senyawa di keringat dan menghasilkan bau.”
(Dr. Nikki Goldstein, Ahli Mikrobiologi Tekstil)

 

2. Bahan Pakaian Itu Penting Banget

Nggak semua bahan pakaian cocok buat aktivitas harian. Beberapa bahan seperti polyester atau nilon nggak menyerap keringat dengan baik, jadi keringat lebih mudah ‘terperangkap’ dan bikin bau. Solusinya? Pilih baju berbahan katun! Katun terkenal bisa menyerap keringat lebih baik, adem, dan nyaman banget dipakai seharian.


👉 Kalau kamu lagi cari baju berbahan katun 100% asli, coba cek koleksi dari KamulyanClothes. Mereka punya berbagai model kekinian dari bahan katun premium yang cocok buat aktivitas harian, kerja, atau sekadar hangout santai. Dijamin nyaman dan nggak mudah bau! Beli Klik disini




3. Lemari Lembab, Musuh Utama Pakaian

Baju yang disimpan di lemari tertutup dan lembab bisa menyerap bau dari lingkungan sekitarnya. Bahkan bisa muncul bau apek atau jamur kalau dibiarkan terlalu lama. Pastikan lemari kamu cukup ventilasi dan nggak lembab, ya.




4. Sisa Deterjen & Pewangi Bisa Jadi Masalah 

Kadang kita terlalu semangat pakai pewangi, tapi lupa kalau sisa deterjen yang nggak terbilas malah bisa jadi tempat berkembangnya bakteri. Hasilnya? Bukannya harum, tapi justru jadi sumber bau.






5. Baju Belum Kering Sempurna? Bisa Bau!

Baju yang masih basah atau setengah kering lalu langsung dilipat atau dimasukkan ke lemari berisiko tinggi menghasilkan bau apek. Pastikan pakaian benar-benar kering sebelum disimpan.








💡 Tips Agar Baju Tetap Wangi dan Segar

  • Gunakan bahan katun agar keringat mudah diserap.
  • Cuci baju segera setelah dipakai, terutama yang berkeringat.
  • Jemur pakaian di bawah sinar matahari langsung.
  • Gunakan pewangi secukupnya, jangan berlebihan.
  • Simpan di lemari yang bersih dan tidak lembab.





📚 Sumber Artikel:

  1. Goldstein, N. (2021). Textile Microbiology and the Science of Smell. Journal of Fabric Science.
  2. Mayo Clinic. (2020). "Body odor: Causes, symptoms, and treatments." https://www.mayoclinic.org
  3. WebMD. (2022). "Why Clothes Smell Even After Washing." https://www.webmd.com
  4. University of Arizona. (2019). "Bacteria on Clothing." Department of Microbiology Report.